Jumat, 23 Oktober 2009

Hmm Spooky.....

Spooky day banget tuh kemaren. Ceritanya begini..

Gue sama icha di kostan balik ngampus. Widi sama Ncel ke bogor, Widi nginep di rumah ncel. Gak lama beduaan Icha, temennya, Dyan dateng ke kostan yaudah ngobrol2 lah kita. Tau2, Dyan nanya gini,
'Lo disini suka di ganggu ga?'.
'Gak..kenapa emang ? Ada ya ?' tanya icha lagi.
Gue diem aja ga mikir apa2.
'Ada di sebelah lo.' Jawab Dyan.
Kita bertiga diem....

Gak lama, mendadak pintu kamar kost kebuka sendiri. Kita berntanya2 'ada apa gerangan ?'. Tapi tetep sok cuek. Karena emang pas hari itu angin lumayan gede. Tapi gue berfikir logika aja, kalo angin segede gitu emang bisa bikin pintu bergerak, tapi bergerak nutup, bukan bergerak TERBUKA..
Kita ngobrol2 lagi kayak biasa. Gak lama ngobrol, pintu kebanting nutup kenceng banget. Okay... Suasana makin ga asik...
Angin kah yang nutup pintu sekencang itu ?
Kita cuma bisa liat2an satu sama lain. Gue berfikir, kenapa sekian seringnya gue dan anak2 maen ke sana, baru kali itu di ganggu. Astaghfirullah.. Padahal gue sama anak2 udah ga pernah lagi cerita macem2 yang serem2 di kostan. Kenapa mendadak gitu ya ?
Kita lanjutin lagi ngobrol kaya ga ada apa2. Yang gue yakin cuma 1, 'ga ada satu orang pun di antara kita yang berani banyak tingkah'.

Malemnya gue sms-an sama Icha, nanya apa aja yang di liat Dyan (doi bisa 'ngeliat').
SMS balesan masuk. Bikin gue merinding disko, mendadak bingung, mendadak panik, tapi sambil tetep YMan sama temen gue (Ya, gue emang takut, makanya di YM langsung cerita ke temen gue hahahaha). Isi SMS icha kaya gini kira2.

Katanya bebek (dian) mendingan Widi suruh pindah kostan aja deh, soalnya di kamar ada yang nungguin. Kakek2 yang di sebelah gue sama di depan kaca gede banget..

Wooowww.... Gue cuma bisa komat kamit berdoa dalem hati... Shock gue.... !
Yang buta tutup pintu ? Ya..Cukup gue aja yang tau...

Gue panik ga bisa tidur, masih kepikiran masalah itu smua... Sampe gue bawa aja Ayat Kursi di Yasin Alm. kakek gue... Gue baca 3x, trus gue tidur...
Alhamdulillah tidur tenang. Yaa walopun waktu bangun sampe sekarang masih ke takutan aja..

Ya Allah lindungilah aku dimanapun aku berada... Jauhkan aku dari apa yang membahayakan aku, jauhkan aku dari perasaan tidak tenang, jauhkan aku dari rasa ketakutan, lindungi aku Ya Allah...

Kamis, 22 Oktober 2009

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Ketika beranjak dewasa, mulai banyak cerita. Cerita lama mulai terbuka dengan fikiran yang lapang. Ternyata memang, hidup itu sulit. Bagaimana pun kita menghadapi hidup ini, sombong jika kita berani bilang “Hidup ini mudah! Saya bisa menghadapi semua SENDIRI”.

Sendiri… Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Siapa pun itu. Tidak kenal usia, tidak kenal jabatan, gender, kesehatan, dan sebagainya apapun itu…

Ada kalanya manusia bisa menyimpan baik-baik hidupnya sendiri. Tapi tidak akan jarang mereka berbagi kehidupannya dengan orang lain. Apakah kalian sadar ? Ketika kalian bingung, sedih, marah, atau pun juga senang, yang kalian cari adalah orang lain untuk berbagi. Tidak sedikit pria berbincang dengan teman sebaya untuk menceritakan harinya. Dan sunggu bertebaran wanita berbincang dengan teman dari segala usia untuk menceritakan harinya, hari orang lain, membuka sifatnya, membuka aib dirinya, membuka aib orang lain, atau malah membuka kehidupan yang jauh lebih pribadi.

Seperti artis… Mereka tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Tanpa ada peng-orbit, sponsor, kawan-kawan wartawan, iklan, opera sabun, drama, musik, dan sebagainya yang bisa menghidupkan namanya.

Saat kita belajar, tidak akan bisa kita belajar tanpa bantuan orang lain. Kita tidak akan bisa membaca jika orang tua dan guru di sekolah tidak mengajarkan. Apa mungkin tanpa mereka kita bisa membaca dengan lancer tanpa eja sendirian ??

Ajaib !

Kita tidak akan bisa berdoa jika orang tua kita tidak mengajari tata cara berdoa, dan doa apa saja yang harus di baca…

Manusia itu memang makhluk sosial yang benar-benar tidak bisa hidup sendiri.

Mungkin anda akan terkejut ketika menemukan orang lain meninggalkan anda. Ketika di fakir ulang, kalian adalah dua orang yang saling melengkapi kekurangan kalian, dan kalian berdua adalah berbagi.

Apa dengan kesalahan yang mereka bilang fatal bisa mengusir A dari B ? Kenapa kesalahan yang sebenarnya bisa di selesaikan baik-baik malah di biarkan terbengkalai ?

Ingat, kita makhluk sosial yang saling membutuhkan.

Kenapa tidak bisa melupakan suatu masalah untuk berjalan maju dan memperbaiki yang ada ?

Semua orang akan terkena masalah. Baik besar atau kecil.. Perbaiki kesalahan yang ada tanpa meninggalkan satu orang pun. Karena bisa jadi orang yang di tinggalkan sebenarnya adalah orang yang tepat dalam menemani hidup anda. Disini bukan hanya orang yang memadu kasih. Semua…Teman ataupun saudara.

Buat apa kita selalu bertengkar dengan orang-orang ?

Apa keuntungan yang kita ambil ?

Apa manfaatnya ?

Apa hikmah dari sebuah pertengkaran ?

Di agama manapun di ajarkan, kita sebagai makhluk Tuhan harus menjaga kerukunan. Pelajaran kewarganegaraan yang sudah di pelajari sejak sekolah dasar pun memberi tahu bahwa kita harus saling menghormati antarumat beragama dan yang se-agama. Maksudnya ya dengan semua orang.

Masalah itu bukan ujung dari suatu hubungan. Masalah itu adalah harta karun yang harus kita buka isinya bersama seluruh orang yang kita kenal, dan jika isinya perhiasan, gunakan untuk “mempercantik” diri kalian…

Selasa, 20 Oktober 2009

Update Facebook....

Nasehat yang sangat luar biasa.
Sungguh nasehat Ibnul Qayyim berikut bisa pula sebagai renungan:

“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)



Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.

Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa .

Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasei yang ditunggu-tunggu ...’siapa calon bapak si jabang bayi?’

Ada khabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.

Wuiih......mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi.Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.

Wuiiih...... ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya apapun diketahui orang, dikomentarin orang bahkan mohon maaf ....’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.



Fenomena itu bernama facebook, setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :

Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?”---- --kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “mau ditemanin? Dijamin puas deh...”



Seorang wanita lainnya menuliskan “ Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...:” kemudian komen2 nakal bermunculan. ..



Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi....”, ----kemudian komen2 pelecehan bermunculan.



Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya ...., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu....” ----lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.



Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ?’----langsung berpuluh2 komen datang.



Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit...”



Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih” .



Dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya.




Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.


Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg didalam foto tersebut sudah berjilbab



Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....



Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.





Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Muhammad SAW, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah r.ha

“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, sang humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata “baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah.. ..



Ingatlah Abdurahman bin Auf r.a mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya,

maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).



Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga.

Dan Rasulullah SAW menegaskan dengan sindiran keras kepada kita

“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).



Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.

Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya, dibukakan cahayanya oleh Allah sehingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudian ter inqilabiyah – tershibghoh, tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah, hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat.

Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.

Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas.

Insya Allah bermanfaat..

Rabu, 14 Oktober 2009

Don't Jugde A Book From It Cover....

Tadi gue bercerita dengan seorang teman melalui telefon… Dari sekian lama kita bicara entah kenapa hanya ada sedikit kesimpulan yang gue dapat.
Pembicaraan itu hanya bermakna “Don’t judge a book from it cover”. Standar? Ya memang. Tapi emang itu kenyataannya… Hahahaha…
Gue kadang mikir, kenapa semua orang cuma bisa menilai orang dari sisi yang bisa diliat. Lalu lebih sering bicara dari apa yang terlihat buruk. Yang mendengar pun akan lebih semangat kalo yang di bahas itu tidak jauh dari sesuatu yang negatif.
Kenapa gitu ? Apa itu tabiat kita sebagai manusia ?
Ya, manusia itu makhluk yang tidak pernah puas. Kepuasannya itu cuma ada kalau dia ngeliat orang lain lebih BURUK dari pada dia.
Setiap orang memang pengen terlihat baik dihadapan orang lain, dari alas an itu semua orang akan lebih sering mempercantik fisik menjaga kelakuan, dan semua PALSU ! Totally fake !
Ambil contoh gini.
Semua orang akan selalu tertarik sama sesuatu yang baik. Gitu juga cara mereka mencari pasangan. Good looking is a must !! Orang akan berfikir kalo dia punya pacar yang ganteng atau cantik, orang lain akan bilang sesuatu yang membuatnya melayang tinggi, “Eh, pacar lo cantik/ganteng banget deh, gue iri banget sama lo”. Cuma karena satu kalimat itu, lo akan bawa pacar lo kemanapun lo pergi. Walaupun tingkahnya ga sebaik penampilannya. Walaupun sifatnya ga seindah pakaiannya. Walaupun ‘manisnya’ tidak semanis auranya.
Wajah orang yang cela ga mungkin lo bawa-bawa kemana-mana. Gitu juga seharusnya orang dengan sifat yang cela. Buat apa bawa-bawa orang dengan penampilan plus tapi kelakuan minus kemana-mana ? Buat apa bawa orang dengan pakaian minus dan kelakuan minus kemana-mana ?
Akan di anggap keren kah setelah ngelakuin itu semua ? Akan di anggap bagus kah setelah mendapat orang yang baik di luar ?
Hidup itu opera sabun. Hampir semua orang bersandiwara di dalamnya. Hampir semua orang ‘bertopeng’ untuk menjaga namanya.
Banyak orang yang tercela tapi namanya tetap di jalan yang lurus. Itu karena kuatnya ‘topeng’ yang dia pakai.
Kita ga perlu mencoba memberi pendapat tentang apa yang ada pada orang lain. Sadarkah kita saat itu kita sedang membicarakan kejelekan kita sendiri ?
Ya, itu memang sulit, sampai saat ini penulis (saya) juga belum bisa bersikap apa adanya saat melihat orang lain. Itu hal yang menurut manusia lumrah, tapi efek yang tidak terlihat sangat lah besar. Kadang kita ga akan pernah mikir apa yang orang lain fikirkan tentang kita.
Kita boleh bicara tentang keburukan orang lain dan meninggikan diri kita sendiri di depan orang lain. Tapi pada suatu saat yang tidak akan kita duga, kita akan jatuh karena pendapat orang lain tentang kita. Akan lebih sakit, karena itu semua terjadi setelah kita ‘menari’ di atas kejelekan orang lain. Yang mana artinya kira-kira begini : “Kita menari di atas kejelekan orang lain dan kita ‘berdansa romantis’ di atas kejelekan kita”.
Bagaimana menurut kalian ?
Ada yang tidak sependapat ? Itu terserah, yang gue tulis disini bukan maksud mengajak, gue cuma mengeluarkan apa yang gue pengen ungkapin. Kalo ada yang ga setuju silahkan berhenti membaca.

Kita…
Kenapa kita mudah sekali percaya omongan orang ? Apa yang menarik dari omongan orang. Orang-orang akan bicara semaunya. Se-apa yang dia temui di pengelihatannya. Kita sangat muda di rusak orang lain dan diri kita sendiri. Itu kita. Tidak bisa menghagai orang lain sebaik-baiknya. Kenapa ?
Tidak ada yang pernah menjawab itu.
Kita sebagai manusia,ada baiknya diam untuk menang. Bukannya tidak untuk ‘berhenti’. Berhenti membicarakan apa yang tidak sepantasnya kita bicarakan.
Itu baru lebih enak di bawa kemanapun kita pergi…