Senin, 14 November 2011

Luka

Berada dalam situasi dimana terjerumus dalam satu rasa sakit yang teramat dalam, menggores, melukai, dan menusuk sangat tajam. Serupa dengan luka tusukan pisau tajam, yang masuk merobek kulit, menembus daging, menyayat seluruh kelenjar dan urat2, hingga melukai tulang belulang. Berkali-kali mencoba bangun untuk sekeras mungkin melukapan segala rasa sakit, namun yang terjadi hanya jatuh lagi, lagi dan lagi.
Sudah memaksa hati dan fikiran melupakan, tetapi luka yang ada tidak bisa tertutup lagi. Sudah mencoba lari sejauh mungkin dari tempat biasa berada, tetapi luka ini masih belum bisa kering.
Tidak tidur, tidak mengisi energi, tidak berhenti terganggu, tidak letih menghisap debu-debu, tidak membuat suatu ekspresi bahagia, tidak mencoba memilih jalan lain, dan tidak pernah bangkit.

Sehingga berusaha melepaskan semuanya.

Yang pada akhirnya, hanya bisa menyerah pada keadaan. Bercerita pilu penuh derasnya air mata, mengungkit kembali, membahas semua, dan hingga akhirnya menemukan titik kebahagiaan dari kegelapan.

Dan kembali lagi, dengan penuh tawa, yang mungkin menyakiti yang lain, yang lain yang tidak mengerti apa-apa tetapi bersikeras memberi pernyataan palsu pada publik.

Sehingga akhirnya, kembali lagi... Dengan ketenangan, dan kembali lagi terbaur dengan suasana, perasaan, fikiran, hati, tubuh, dan menyelamatkan dari kematian...

Luka-luka yang tembus pada saat itu, kini semakin kering, hanya saja jahitannya masih menempel kuat di sana :)