Hidup semua orang sudah di gariskan sesuai kemampuannya. Allah tidak mungkin memberikan segala sesuatu yang berlebihan jika kita tidak mampu menanganinya sendiri dengan baik.
Saya, hidup di dunia ini juga tidak selalu dengan nasib baik. Kadang ada permasalahan buruk yang datang tiba-tiba tanpa saya sadari.
Kadang ada banyak hal buruk yang datang, tapi kita menganggapnya itu hanya cobaan, atau malah itu adalah cobaan terburuk yang pernah ada. Tapi sekali lagi yang harus di ingat, Allah tidak mungkin memberi sesuatu yang berlebihan.
Semua yang terjadi menyimpan makna tersendiri, tergantung bagaimana kita menjalaninya dan menyelesaikannya. Ketika kita bisa menyelesaikan dengan ikhlas dan baik, kita pasti menemukan makna yang baik dari masalah-masalah itu.
Saya dengan segala permasalahan kesusahan atau kebaikan dalam hidup saya.
Saya menjalaninya dengan ikhlas, santai dan bahagia. Lalu bisa dengan mudah melupakannya dan mencoba mencari petualangan hidup yang baru.
Saya bangga menjadi diri saya sendiri. Tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain.Saya bisa senang dan sedih sendiri. Saya bisa menghadapi segala keburukan sendiri, tapi saya berbagi ketika merasakan kesenangan untuk orang-orang di sekitar saya.
Tidak panik ketika ada berita buruk tentang saya, tidak terlalu senang jika ada kabar baik mengenai saya. Hadapi biasa saja, jalani dengan logika. Tidak perlu banyak bicara, cukup berbuat yang mau kita perbuat, yang baik untuk kita lakukan, yang tidak merugikan orang lain.
Saya mencoba untuk tidak berfikir licik dari penjilat-penjilat yang ada, saya mencoba untuk tidak meng-copy wajah saya agar bisa saya pamerkan di hadapan banyak orang.
Saya bangga menjadi saya sendiri, karena dalam 'saya', saya menemukan banyak kejutan di tiap hari-nya
Happiness, sadness and everything that happened in my life
Senin, 29 Maret 2010
Senin, 08 Maret 2010
'Hukum Balik'
Mama : 'kamu lebih baik tidak berteman dengannya'
Ghe : 'kenapa?'
Mama : ' dia tidak sepadan sama kita, bukan level kita lah'
Ghe : 'tapi aku nyaman berteman dengannya, dia baik... Sangat baik'
Mama : 'tidak mau dengar alasan apa pun. Dia tidak ada baiknya sedikitpun !'
Ghe : '......'
***
Mama : 'siapa yang antar kau pulang?'
Ghe : 'teman...'
Mama : 'ya siapa? Sering sekali sekarang kau di antar teman mu pulang, terlalu baik'
Ghe : 'kenapa di larang? Toh dia juga tidak keberatan sedikitpun mengantarku pulang ke rumah dengan selamat.'
Mama : 'paling temanmu yang bukan satu derajat dengan kita'
Ghe : 'kenapa menilai sebelum mengetahui medan?'
Mama : 'feeling orang tua itu benar'
Ghe : 'bukan berati benar sebelum mengetahui medannya dalam jangka waktu lama kan?'
Mama : 'terserah katamu, aku tidak menyukainya'
***
Mama : 'Kenapa kau lama tidak menjumpai kekasihmu, Leo?'
Leo : 'ibu nya tidak suka padaku, katanya kami tidak satu derajat'
Mama : '.........' (menangis)
****
Dari apa yang anda baca di atas, sedikit kisah tentang.. Ya mungkin sesuatu yang bisa di bilang 'hukum balik'.
Kadang begini, kita mencoba untuk melarang sesuatu yang tidak kita sukai, dengan tujuan yang (mungkin) baik bagi kita, tanpa mengetahui apakah itu benar-benar baik. Ketika kita melakukan segala hal, menunjukan wajah tidak senang wajah hanya di bicarakan sedikit perihal itu, atau sampai murka ketika mendengar sesuatu yang tidak kita sukai itu. Di saat itu juga kita mungkin akan merasakan 'tamparan balik' untuk 'sekedar' mengingatkan bahwa cara yang kita lakukan (mungkin) salah.
Setiap orang hidup dan berkehidupan di dunia ini dengan dirinya, dan orang lain yang ada di sekelilingnya. Kenapa kita mencurigai orang-orang tertentu -yang mungkin tidak kita ketahui bagaimana dia-, bahwa orang-orang itu bukan orang yang baik ? Padahal mungkin saja, kita atau kerabat kita sebenarnya sangat membutuhkan orang-orang itu.
Pikir, semua yang kita larang, belum tentu itu membahayakan orang lain. Beri kesempatan orang lain untuk apapun, selama ia tidak merugikan. Karena kita sendiri tidak akan mau ada di posisi 'tidak mempunyai kesempatan'.
Ghe : 'kenapa?'
Mama : ' dia tidak sepadan sama kita, bukan level kita lah'
Ghe : 'tapi aku nyaman berteman dengannya, dia baik... Sangat baik'
Mama : 'tidak mau dengar alasan apa pun. Dia tidak ada baiknya sedikitpun !'
Ghe : '......'
***
Mama : 'siapa yang antar kau pulang?'
Ghe : 'teman...'
Mama : 'ya siapa? Sering sekali sekarang kau di antar teman mu pulang, terlalu baik'
Ghe : 'kenapa di larang? Toh dia juga tidak keberatan sedikitpun mengantarku pulang ke rumah dengan selamat.'
Mama : 'paling temanmu yang bukan satu derajat dengan kita'
Ghe : 'kenapa menilai sebelum mengetahui medan?'
Mama : 'feeling orang tua itu benar'
Ghe : 'bukan berati benar sebelum mengetahui medannya dalam jangka waktu lama kan?'
Mama : 'terserah katamu, aku tidak menyukainya'
***
Mama : 'Kenapa kau lama tidak menjumpai kekasihmu, Leo?'
Leo : 'ibu nya tidak suka padaku, katanya kami tidak satu derajat'
Mama : '.........' (menangis)
****
Dari apa yang anda baca di atas, sedikit kisah tentang.. Ya mungkin sesuatu yang bisa di bilang 'hukum balik'.
Kadang begini, kita mencoba untuk melarang sesuatu yang tidak kita sukai, dengan tujuan yang (mungkin) baik bagi kita, tanpa mengetahui apakah itu benar-benar baik. Ketika kita melakukan segala hal, menunjukan wajah tidak senang wajah hanya di bicarakan sedikit perihal itu, atau sampai murka ketika mendengar sesuatu yang tidak kita sukai itu. Di saat itu juga kita mungkin akan merasakan 'tamparan balik' untuk 'sekedar' mengingatkan bahwa cara yang kita lakukan (mungkin) salah.
Setiap orang hidup dan berkehidupan di dunia ini dengan dirinya, dan orang lain yang ada di sekelilingnya. Kenapa kita mencurigai orang-orang tertentu -yang mungkin tidak kita ketahui bagaimana dia-, bahwa orang-orang itu bukan orang yang baik ? Padahal mungkin saja, kita atau kerabat kita sebenarnya sangat membutuhkan orang-orang itu.
Pikir, semua yang kita larang, belum tentu itu membahayakan orang lain. Beri kesempatan orang lain untuk apapun, selama ia tidak merugikan. Karena kita sendiri tidak akan mau ada di posisi 'tidak mempunyai kesempatan'.
Kamis, 18 Februari 2010
Surat Untukmu, Wahai Sahabat......
Untuk sahabatku tercinta,
Aku dengar berita tentang mu, tentang satu masalah terbesarmu. Aku harap yang aku dengar darimu adalah jawaban 'berita itu tidaklah benar'.
Tapi jika memang itu benar terjadi, sungguh aku turut prihatin, aku ikut merasakan kesulitanmu.
Kamu yang berjuang demi mendapatkannya, kini harus kehilangan dengan cara yang mungkin menurutmu tidak setimpal beratnya dengan cara kamu mendapatkannya. Sabar, sahabat...Itu cobaan mu, karena kita hidup dengan berbagai masalah yang belum tentu juga kita kuat menghadapinya.
Sabar sahabat, semoga ujian ini tidaklah nyata untukmu.
Ketika aku dengar berita itu, hatiku bagai tersayat juga, tidak terbayang rasanya jadi kamu yang mengalami sendiri. Ingin cepat bertemu untuk berbagi. Tentang kesulitanmu, lalu ku bantu semampuku...
Aku bukan siapa2 yang bisa membantu semua kesulitan mu dengan mulus, aku pasti berusaha, seperti usahamu mengembalikan kemampuan mu berdiri.
Teman, semua masalah ini jangan kau jadikan keterpurukan terdalam, kamu, aku dan yang lain tidak berjalan sendiri2. Kita akan saling membantu untuk berdiri tegak. Tenang, teman... Hidup ini berputar, cepat putar kembali rodanya agar kamu tidak terlalu lama di bawah...
Atur hidup kita, pilih yang terbaik, karena hanya kita sendiri yang tau apa yang terbaik...
Dengan berat masalahmu, aku terharu, sangat ingin kubantu... Sabar kawan, KAU PASTI BISA !
Aku dengar berita tentang mu, tentang satu masalah terbesarmu. Aku harap yang aku dengar darimu adalah jawaban 'berita itu tidaklah benar'.
Tapi jika memang itu benar terjadi, sungguh aku turut prihatin, aku ikut merasakan kesulitanmu.
Kamu yang berjuang demi mendapatkannya, kini harus kehilangan dengan cara yang mungkin menurutmu tidak setimpal beratnya dengan cara kamu mendapatkannya. Sabar, sahabat...Itu cobaan mu, karena kita hidup dengan berbagai masalah yang belum tentu juga kita kuat menghadapinya.
Sabar sahabat, semoga ujian ini tidaklah nyata untukmu.
Ketika aku dengar berita itu, hatiku bagai tersayat juga, tidak terbayang rasanya jadi kamu yang mengalami sendiri. Ingin cepat bertemu untuk berbagi. Tentang kesulitanmu, lalu ku bantu semampuku...
Aku bukan siapa2 yang bisa membantu semua kesulitan mu dengan mulus, aku pasti berusaha, seperti usahamu mengembalikan kemampuan mu berdiri.
Teman, semua masalah ini jangan kau jadikan keterpurukan terdalam, kamu, aku dan yang lain tidak berjalan sendiri2. Kita akan saling membantu untuk berdiri tegak. Tenang, teman... Hidup ini berputar, cepat putar kembali rodanya agar kamu tidak terlalu lama di bawah...
Atur hidup kita, pilih yang terbaik, karena hanya kita sendiri yang tau apa yang terbaik...
Dengan berat masalahmu, aku terharu, sangat ingin kubantu... Sabar kawan, KAU PASTI BISA !
Minggu, 07 Februari 2010
Chanessa.....
Chanessa : "Aku bukan apa-apa. Melainkan bagai debu yang kapan saja akan terbang tertiup angin"
***
Minggu
Dev : "Tolong bantu aku ini !"
*Tidak berapa lama
Dev : "Sekarang bersihkan yang ini !"
*Chanessa berkata iya
*Setengah jam kemudian
Chanessa : "Boleh aku keluar sebentar?"
Dev : "Untuk apa? Tidak ada kesenangan di luar sana! Diamlah di sini, banyak urusan esok hari"
*Chanessa diam, memendam.
***
Senin
Dev : "Kau harus menyelesaikan semua tugasmu, lalu ikut aku!"
*Chanessa lagi-lagi diam
*Tiga jam kemudian, mereka keluar, lalu pulang larut malam
***
Selasa
Dev : "Selesaikan yang ini !"
Chanessa : "bukan aku yang membuatnya sekotor ini! Aku tidak kesini sebelumnya!"
Dev : "Ini tugasmu, bukan yang lain!"
*Untuk kesekaian kalinya Chanessa memendam
*Semua terjadi berulang kali, tidak henti, tidak berbalik baik
***
Rabu
Chanessa : "Aku harus keluar, ada sambutan meriah!"
Dev : "Tidak perlu, sambutan itu bukan untukmu"
*tidak terkira
Leo : "Dev, aku akan pergi...Jaga rumah!"
Dev : "Baiklah"
*Chanessa dalam hati : 'Yaa selalu...'
***
Kamis
Chanessa : "Apa yang harus aku lakukan hari ini?"
Dev : "Lakukan semua seperti biasa! Tugas mu!"
Chanessa : "Siapa aku sebenarnya ?"
Dev : "Kau pesuruh ku"
Chanessa : "Pembantu maksudmu ?"
Dev : "Sama sekali bukan..."
Chanessa : "Lalu ?"
Dev : "Hentikan pertanyaanmu!"
*Dev mulai marah
Chanessa : "Aku punya dunia sendiri, kenapa selalu di usik untuk keperluan 'rapi-merapi-kan' mu?"
Dev : "Kau numpang hidup di sini!"
*Chanessa berlari ke arah dapur, mengambil pisau daging paling besar yang ada di rumah itu. Lalu kembali lagi ke hadapan Dev
Dev : "Apa yang akan kamu lakukan ?"
*Dev heran
Chanessa : "Aku bukan apa-apa. Melainkan bagai debu yang kapan saja akan terbang tertiup angin"
*menggorok lehernya sendiri
Dev : "..............................................."
*****
Siapa Chanessa ?
Kenapa Chanessa ?
Untuk apa Chanessa ?
***
Minggu
Dev : "Tolong bantu aku ini !"
*Tidak berapa lama
Dev : "Sekarang bersihkan yang ini !"
*Chanessa berkata iya
*Setengah jam kemudian
Chanessa : "Boleh aku keluar sebentar?"
Dev : "Untuk apa? Tidak ada kesenangan di luar sana! Diamlah di sini, banyak urusan esok hari"
*Chanessa diam, memendam.
***
Senin
Dev : "Kau harus menyelesaikan semua tugasmu, lalu ikut aku!"
*Chanessa lagi-lagi diam
*Tiga jam kemudian, mereka keluar, lalu pulang larut malam
***
Selasa
Dev : "Selesaikan yang ini !"
Chanessa : "bukan aku yang membuatnya sekotor ini! Aku tidak kesini sebelumnya!"
Dev : "Ini tugasmu, bukan yang lain!"
*Untuk kesekaian kalinya Chanessa memendam
*Semua terjadi berulang kali, tidak henti, tidak berbalik baik
***
Rabu
Chanessa : "Aku harus keluar, ada sambutan meriah!"
Dev : "Tidak perlu, sambutan itu bukan untukmu"
*tidak terkira
Leo : "Dev, aku akan pergi...Jaga rumah!"
Dev : "Baiklah"
*Chanessa dalam hati : 'Yaa selalu...'
***
Kamis
Chanessa : "Apa yang harus aku lakukan hari ini?"
Dev : "Lakukan semua seperti biasa! Tugas mu!"
Chanessa : "Siapa aku sebenarnya ?"
Dev : "Kau pesuruh ku"
Chanessa : "Pembantu maksudmu ?"
Dev : "Sama sekali bukan..."
Chanessa : "Lalu ?"
Dev : "Hentikan pertanyaanmu!"
*Dev mulai marah
Chanessa : "Aku punya dunia sendiri, kenapa selalu di usik untuk keperluan 'rapi-merapi-kan' mu?"
Dev : "Kau numpang hidup di sini!"
*Chanessa berlari ke arah dapur, mengambil pisau daging paling besar yang ada di rumah itu. Lalu kembali lagi ke hadapan Dev
Dev : "Apa yang akan kamu lakukan ?"
*Dev heran
Chanessa : "Aku bukan apa-apa. Melainkan bagai debu yang kapan saja akan terbang tertiup angin"
*menggorok lehernya sendiri
Dev : "..............................................."
*****
Siapa Chanessa ?
Kenapa Chanessa ?
Untuk apa Chanessa ?
Kamis, 21 Januari 2010
Kecurian...
Hari Senin, 18 Januari 2010
Gue ke kampus sekitar jam setengah sembilan. Gue UAS komputer. Gue sama Ncel (salah satu teemn deket gue di kampus) ngerjain UAS yang yah, sangat amat tidak kita mengerti. Tapi dengan penuh percaya diri semua soal terselesaikan sudah.
Selesai itu, Sekitar jam setengah lima sore gue sampe di rumah. Dan Ncel entah kemana tau.
Gue berkatifitas seperti biasa di rumah, sampe sekitar sebelum maghrib handphone gue berbunyi. SMS dari Ncel yang bilang dia ga bisa pulang karena ujan di kelapa dua dan ga dapet kereta jam setengah tujuh malam, dan dia memutuskan untuk nginep di rumah gue. Gue pun meng-iya-kan.
Ncel sampai di rumah gue sekitar jam 8 malam. Nunggu hujan reda dulu katanya. Dia di anter pacarnya ke rumah gue. Kita ngobrol2 sebentar abis itu sekitar jam 9 malem, pacarnya balik lagi ke kostannya.
Ncel nginep rumah gue.
Sekitar jam setengah 10 malam, gue dan Ncel berniat nonton DVD, Berjudul Mary and Max. Entah apa ceritanya dan kita memutuskan tidur.
Hari Selasa, 19 Januari 2010
Gue bangun jam 5 pagi dari tidur malam gue. Shalat, SMS-an sejenak dengan seorang teman, lalu kembali tidur. Ncel belum bangun pagi itu.
Jam 7 gue merasa seseorang menggelitik pinggang. Gue pun terbangun kaget. Ncel menggelitik gue dengan maksud membangunkan gue. Gue pun bangun. Kita ngobrol2 sebentar lalu gue ajak dia makan.
Gue bikin susu sereal, gue tawarin Ncel, tapi dia ga mau. Dia akhirnya gue kasih bubur dagangan nyokap. Dia campur buburnya dengan teri kering buatan nenek gue. Gue makan nasi goreng.
Selesai makan gue ke kamar. Ngobrol2, took some pictures. Bla bla bla seperti biasa saja.
Jam setengah 10 gue suruh Ncel mandi duluan, karena gue akan berangkat sekitar jam 11an.
Ncel mandi dan gue online di komputer.
Selesai Ncel mandi dia minta hairdryer buat ngeringin rambutnya, abis keramas dia.
Gue kasih, lalu gue bilang ke dia kalo mau online, online aja di komputer. Lalu gue tinggal mandi.
Selama gue mandi, kedengeran suara hairdryer dari luar. dan gue juga denger nyokap gue keluar kamar.
Selesai mandi gue liat dia masih ngeringin rambut sambil online. Gue ke kamar ganti baju, ga lama dia menyusul, rapi2 juga, siap2 jalan. Jam 11 lebih gue pamitan sama nyokap. Dari gue beberes sampai gue pamitan pulang, gue memang kurang ngeh sama sekitar. Karena gue lebih ngecek barang2 bawaan aja.
Gue berangkat berbarengan sama nenek gue pulang pengajian.
Di kampus, gue seharian sama Ncel, ga pisah sebentarpun,. Main2 sampe sore. Balik pun bareng.
Hari Rabu 20 Januari 2010
Nyokap gue bangungin gue pagi2 langsung nanya2 tentang uang nenek gue. Ga ngerti kenapa. Pas abis shalat dan udah agak seger dikit, gue bertanya balik tentang uang nenek gue.Nyokap cerita kalo kemaren sore waktu nenek gue mau masukin uang ke dompet yang ada di kamar gue, nenek gue menemukan dompetnya terbuka, dan pas di intip dalemnya, uannya raib, cuma sisa SERIBU RUPIAH.
Saat nyokap gue cerita tentang kejadian itu, gue yang mana lagi minum sereal, merasa degupan jantung yang kencang (kalian akan merasakan hal yang sama ketika takut akan sesuatu). Teringan laptop yang gue taro di meja belajar gue. Tapi entah kenapa, gue ga langsung nengok ke arah meja tersebut.
Sekitar jam 6.15, ade gue yang udah siap mau berangkat ke sekolah lagi duduk depan meja belajar gue. Gue ngasih ade gue ikat pinggangnya yang dari kemaren ada di kamar gue.
Saat itu gue baru melihat ke arah meja belajar, dan tidak menemukan adanya laptop BenQ putih gue. Gue langsung nyari ke semua laci di meja belajar ternyata ga ada juga. Gue cari ke lemari kamar bokap, ke semua ruangan, gue tanya kakak gue, ade gue bantu nyari ke kamar, tapi hasilnya NIHIL...
Gue tanya semua orang rumah ternyata ga ada yang tau...
Gue cek lagi ke meja belajar gue. Ya, memang ga ada. Beserta kabel charger. Yang ada tinggal mouse dan DVD playernya aja.
Bokap gue langsung cerita ke temen nya yang polisi. Temen bokap dateng dan bertanya2 ceritanya ke gue.
Gue pun langsung SMS ncel dan bertanya tentang laptop gue.Bukan gue mau nuduh, masalah waktu dan kondisi. Dia lama di sekitar TKP pada tgl 19. Jadi tidak menutup kemungkinan.
Ncel ke rumah gue jam 10. Menjelaskan semuanya, yang meng-artikan kalau emang bukan dia yang ngambil. Kepercayaan gue dan keyakinan gue 50:50.
Bisa iya bisa enggak.
Gue menelusuri hari kejadian.
Gue sangat yakin tidak ketemu atau bicara dg orang asing dari tanggal 18-19 Januari. Tidak bertemu orang mencurigakan, dan tidak ada orang lain masuk rumah selain Ncel yang nginep di rumah.
Setelah itu pun ga ada lagi yang masuk ke dalam rumah.
Gue aneh seribu aneh. Dari awal gue beli laptop itu, selalu gue taro di atas meja belajar gue yang mana ada di depan kamar gue. Tanpa ada pintu atau jendela yang meng-akses ke luar.
Dari dulu posisi selalu sama, tidak pernah hilang. Uang yang berserakan di rumah pun tidak pernah ada yang iseng mindahin atau ngambil tanpa izin.
Tapi kenapa hari itu beda ?
Seandainya memang ada 'orang lain' masuk ke dalam, pasti bukan cuma 2 barang itu yang di ambil (uang nenek gue dikamar dan laptop gue). Pasti dompet gue dan ade gue yang ada di kamar pun ikutan raib.
Kejadian tidak berlogika... Aneh tapi memang terjadi..
Ya Allah, aku mohon tunjukan pada ku siapa yang melakukan ini semua. Aku hanya ingin mengetahui siapa dan bagaimana, andai semua barang bisa kembali, aku ingin semua kembali Ya Allah... Tapi apabila memang tidak harus kembali kepada ku, aku mohon, jadikan itu pahala ku atas amal kepada orang lain dan semoga orang yang mengambil barang2 ku di beri kebahagiaan hidupnya tanpa ada kekurangan sedikitpun. Jangan biarkan orang itu mengambil barang yang bukan miliknya lagi Ya Allah... Amien...
Buat anda si pencuri : Siapa pun anda, apapun wujud anda, silahkan nikmati apa yang anda ambil dari saya. Saya yakin anda punya agama, paling tidak tau apa itu agama. Dan saya yakin anda juga tau apa itu surga dan neraka. Jadi anda juga akan tau bagaimana hukuman anda ketika anda mengambil sesuatu yang bukan hak anda. Di agama sah apapun, itu KEJAHATAN !
Gue ke kampus sekitar jam setengah sembilan. Gue UAS komputer. Gue sama Ncel (salah satu teemn deket gue di kampus) ngerjain UAS yang yah, sangat amat tidak kita mengerti. Tapi dengan penuh percaya diri semua soal terselesaikan sudah.
Selesai itu, Sekitar jam setengah lima sore gue sampe di rumah. Dan Ncel entah kemana tau.
Gue berkatifitas seperti biasa di rumah, sampe sekitar sebelum maghrib handphone gue berbunyi. SMS dari Ncel yang bilang dia ga bisa pulang karena ujan di kelapa dua dan ga dapet kereta jam setengah tujuh malam, dan dia memutuskan untuk nginep di rumah gue. Gue pun meng-iya-kan.
Ncel sampai di rumah gue sekitar jam 8 malam. Nunggu hujan reda dulu katanya. Dia di anter pacarnya ke rumah gue. Kita ngobrol2 sebentar abis itu sekitar jam 9 malem, pacarnya balik lagi ke kostannya.
Ncel nginep rumah gue.
Sekitar jam setengah 10 malam, gue dan Ncel berniat nonton DVD, Berjudul Mary and Max. Entah apa ceritanya dan kita memutuskan tidur.
Hari Selasa, 19 Januari 2010
Gue bangun jam 5 pagi dari tidur malam gue. Shalat, SMS-an sejenak dengan seorang teman, lalu kembali tidur. Ncel belum bangun pagi itu.
Jam 7 gue merasa seseorang menggelitik pinggang. Gue pun terbangun kaget. Ncel menggelitik gue dengan maksud membangunkan gue. Gue pun bangun. Kita ngobrol2 sebentar lalu gue ajak dia makan.
Gue bikin susu sereal, gue tawarin Ncel, tapi dia ga mau. Dia akhirnya gue kasih bubur dagangan nyokap. Dia campur buburnya dengan teri kering buatan nenek gue. Gue makan nasi goreng.
Selesai makan gue ke kamar. Ngobrol2, took some pictures. Bla bla bla seperti biasa saja.
Jam setengah 10 gue suruh Ncel mandi duluan, karena gue akan berangkat sekitar jam 11an.
Ncel mandi dan gue online di komputer.
Selesai Ncel mandi dia minta hairdryer buat ngeringin rambutnya, abis keramas dia.
Gue kasih, lalu gue bilang ke dia kalo mau online, online aja di komputer. Lalu gue tinggal mandi.
Selama gue mandi, kedengeran suara hairdryer dari luar. dan gue juga denger nyokap gue keluar kamar.
Selesai mandi gue liat dia masih ngeringin rambut sambil online. Gue ke kamar ganti baju, ga lama dia menyusul, rapi2 juga, siap2 jalan. Jam 11 lebih gue pamitan sama nyokap. Dari gue beberes sampai gue pamitan pulang, gue memang kurang ngeh sama sekitar. Karena gue lebih ngecek barang2 bawaan aja.
Gue berangkat berbarengan sama nenek gue pulang pengajian.
Di kampus, gue seharian sama Ncel, ga pisah sebentarpun,. Main2 sampe sore. Balik pun bareng.
Hari Rabu 20 Januari 2010
Nyokap gue bangungin gue pagi2 langsung nanya2 tentang uang nenek gue. Ga ngerti kenapa. Pas abis shalat dan udah agak seger dikit, gue bertanya balik tentang uang nenek gue.Nyokap cerita kalo kemaren sore waktu nenek gue mau masukin uang ke dompet yang ada di kamar gue, nenek gue menemukan dompetnya terbuka, dan pas di intip dalemnya, uannya raib, cuma sisa SERIBU RUPIAH.
Saat nyokap gue cerita tentang kejadian itu, gue yang mana lagi minum sereal, merasa degupan jantung yang kencang (kalian akan merasakan hal yang sama ketika takut akan sesuatu). Teringan laptop yang gue taro di meja belajar gue. Tapi entah kenapa, gue ga langsung nengok ke arah meja tersebut.
Sekitar jam 6.15, ade gue yang udah siap mau berangkat ke sekolah lagi duduk depan meja belajar gue. Gue ngasih ade gue ikat pinggangnya yang dari kemaren ada di kamar gue.
Saat itu gue baru melihat ke arah meja belajar, dan tidak menemukan adanya laptop BenQ putih gue. Gue langsung nyari ke semua laci di meja belajar ternyata ga ada juga. Gue cari ke lemari kamar bokap, ke semua ruangan, gue tanya kakak gue, ade gue bantu nyari ke kamar, tapi hasilnya NIHIL...
Gue tanya semua orang rumah ternyata ga ada yang tau...
Gue cek lagi ke meja belajar gue. Ya, memang ga ada. Beserta kabel charger. Yang ada tinggal mouse dan DVD playernya aja.
Bokap gue langsung cerita ke temen nya yang polisi. Temen bokap dateng dan bertanya2 ceritanya ke gue.
Gue pun langsung SMS ncel dan bertanya tentang laptop gue.Bukan gue mau nuduh, masalah waktu dan kondisi. Dia lama di sekitar TKP pada tgl 19. Jadi tidak menutup kemungkinan.
Ncel ke rumah gue jam 10. Menjelaskan semuanya, yang meng-artikan kalau emang bukan dia yang ngambil. Kepercayaan gue dan keyakinan gue 50:50.
Bisa iya bisa enggak.
Gue menelusuri hari kejadian.
Gue sangat yakin tidak ketemu atau bicara dg orang asing dari tanggal 18-19 Januari. Tidak bertemu orang mencurigakan, dan tidak ada orang lain masuk rumah selain Ncel yang nginep di rumah.
Setelah itu pun ga ada lagi yang masuk ke dalam rumah.
Gue aneh seribu aneh. Dari awal gue beli laptop itu, selalu gue taro di atas meja belajar gue yang mana ada di depan kamar gue. Tanpa ada pintu atau jendela yang meng-akses ke luar.
Dari dulu posisi selalu sama, tidak pernah hilang. Uang yang berserakan di rumah pun tidak pernah ada yang iseng mindahin atau ngambil tanpa izin.
Tapi kenapa hari itu beda ?
Seandainya memang ada 'orang lain' masuk ke dalam, pasti bukan cuma 2 barang itu yang di ambil (uang nenek gue dikamar dan laptop gue). Pasti dompet gue dan ade gue yang ada di kamar pun ikutan raib.
Kejadian tidak berlogika... Aneh tapi memang terjadi..
Ya Allah, aku mohon tunjukan pada ku siapa yang melakukan ini semua. Aku hanya ingin mengetahui siapa dan bagaimana, andai semua barang bisa kembali, aku ingin semua kembali Ya Allah... Tapi apabila memang tidak harus kembali kepada ku, aku mohon, jadikan itu pahala ku atas amal kepada orang lain dan semoga orang yang mengambil barang2 ku di beri kebahagiaan hidupnya tanpa ada kekurangan sedikitpun. Jangan biarkan orang itu mengambil barang yang bukan miliknya lagi Ya Allah... Amien...
Buat anda si pencuri : Siapa pun anda, apapun wujud anda, silahkan nikmati apa yang anda ambil dari saya. Saya yakin anda punya agama, paling tidak tau apa itu agama. Dan saya yakin anda juga tau apa itu surga dan neraka. Jadi anda juga akan tau bagaimana hukuman anda ketika anda mengambil sesuatu yang bukan hak anda. Di agama sah apapun, itu KEJAHATAN !
Search