Minggu, 31 Maret 2013

Damages of The Earth - Assignment



As has been widely reported, our planet at this time were damaged by human activity in it. The extensive nature damage also causes natural disasters that occurred in any part of the world. Such as floods, landslides, melting ice at both poles of the Earth, the destruction of natural ecosystems, and others. These all happen because there are people that less informed about the case or maybe people that don’t want to care about it.

At this moment, a lot of the people who make institutions for campaign. There is a focus on recycling bins, earth hour (power cut for an hour), forest maintenance, preservation of rare animals, improvement of natural ecosystems, reforestation of degraded forests, and reduction of global warming.
There are also many people who are interested in working to help these institutions in carrying out their duties.

Unfortunately, besides that,we can find many people who do not keep their environment very well. There are still many people who put their own interests rather than the common’s. Though it may detrimental to their future lives.

If all humans on this earth want to cooperate in conserving the earth, in my opinion disasters caused by environmental damage can be reduced and we can feel again the healthy environment with sustainability maintained.
Hopefully all the world community can realize that very important thing and started to try to reduce the consumption of goods that can damage the environment and also assist these institutions in carrying out their work.
                                                            

Sabtu, 21 Juli 2012

Aku Tidak Lagi Dengan Diriku Sendiri

Alhamdulillah... Berjuta-juta rasa syukur aku ucapkan atas semua yang Allah kasih...

Aku bukan salah satu orang yang bisa dikatagorikan sebagai orang yang sempurna. Aku belum pernah merasa semua hal itu karena Allah. Aku terlalu egois dengan diriku sendiri.
Aku, dulu, ketika semua belum berubah...

Pada saat itu, aku merasa banyak hal datang tiba-tiba. Ada yang meresahkan, ada yang menggembirakan. Aku banyak berbicara dengan hatiku. Banyak berdoa pula untuk memohon ketenangan pada Allah.
Berhari-hari aku begitu. Hingga sampai pada puncaknya, aku merasa, berjilbab mungkin akan memperbaiki semuanya.

29 Juni 2012.
Aku merasa tiga hari kebelakang -sebelum tanggal yang disebutkan tadi- sangat bingung pada diriku sendiri. Aku merasa sangat tenang sebenarnya, tapi ada banyak hal yang mengganggu. Aku merasa takut akan sesuatu yang aku tidak tau apa. Aku terus berfikir tentang Allah, shalat dan jilbab.
Hatiku bersikeras menginginkan aku segera mengkerudungi kepalaku, menutup seluruh aurat tubuhku, memberi banyak pelajaran untuk hati dan perasaanku.
Tibalah saatnya aku benar-benar melakukan itu semua. Karena Allah.

Yang aku pahami, seluruh wanita memang berkewajiban menutup aurat. Dan seluruh tubuh wanita adalah aurat, pengecualian telapak tangan dan wajah.
Dan memang wajib hukumnya untuk dilakukan. Ber-hijab. Ya, menutup. Menutup semua yang orang lain tidak boleh tau.

Wanita itu adalah rahasia. Hanya muhrimnya yang boleh mengetahui rahasia-rahasianya.
Wanita itu adalah Ratu. Yang mana tidak semua orang bisa menyentuhnya

Setelah aku ber-hijab (Insha Allah sudah menutup seluruh aurat), aku merasa ketenangan datang menghampiri. Rasa takut pada Allah yang begitu besar. Aku lebih mendekatkan diri pada Allah, menjauhi apa yang Ia benci, dan berusaha selalu mendekat pada apa yang Ia sukai.
Aku tidak mau lagi meninggalkan shalat 5 waktuku. Tidak mau lagi membuka apa yang harusnya aku tutup. Aku tidak takut akan hal lain di dunia ini. Tidak takut untuk kehilangan orang yang tidak bisa memberikan ketenangan untukku. Tidak lagi takut jika aku sendiri, karena aku yakin Allah ada. Allah yang mendengar semua doa-doa yang aku harapkan...

Aku lebih mencintai diriku yang sekarang. Lebih pula mencintai Allah atas semua hidayah, anugrah dan segalanya yang Allah berikan untukku.

Aku tidak lagi dengan diriku sendiri... Aku bersama hijab-ku...
Semoga Allah menjaga aku dan hijabku selalu dimanapun aku berada....

Senin, 14 November 2011

Luka

Berada dalam situasi dimana terjerumus dalam satu rasa sakit yang teramat dalam, menggores, melukai, dan menusuk sangat tajam. Serupa dengan luka tusukan pisau tajam, yang masuk merobek kulit, menembus daging, menyayat seluruh kelenjar dan urat2, hingga melukai tulang belulang. Berkali-kali mencoba bangun untuk sekeras mungkin melukapan segala rasa sakit, namun yang terjadi hanya jatuh lagi, lagi dan lagi.
Sudah memaksa hati dan fikiran melupakan, tetapi luka yang ada tidak bisa tertutup lagi. Sudah mencoba lari sejauh mungkin dari tempat biasa berada, tetapi luka ini masih belum bisa kering.
Tidak tidur, tidak mengisi energi, tidak berhenti terganggu, tidak letih menghisap debu-debu, tidak membuat suatu ekspresi bahagia, tidak mencoba memilih jalan lain, dan tidak pernah bangkit.

Sehingga berusaha melepaskan semuanya.

Yang pada akhirnya, hanya bisa menyerah pada keadaan. Bercerita pilu penuh derasnya air mata, mengungkit kembali, membahas semua, dan hingga akhirnya menemukan titik kebahagiaan dari kegelapan.

Dan kembali lagi, dengan penuh tawa, yang mungkin menyakiti yang lain, yang lain yang tidak mengerti apa-apa tetapi bersikeras memberi pernyataan palsu pada publik.

Sehingga akhirnya, kembali lagi... Dengan ketenangan, dan kembali lagi terbaur dengan suasana, perasaan, fikiran, hati, tubuh, dan menyelamatkan dari kematian...

Luka-luka yang tembus pada saat itu, kini semakin kering, hanya saja jahitannya masih menempel kuat di sana :)

Senin, 31 Januari 2011

Bosan

Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kemauan kita yang selalu ingin di mengerti.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kata kata kita yang selalu ingin di dengar.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan tingkah kita yang kian hari semakin manja.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan segala peraturan kita.

Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan keluhat kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kebersamaannya dengan kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kenyamanan kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kunyahan gigi kita yang cenderung lama.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan hentakan kaki kita.

Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan suara kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan tawa kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan lekuk tubuh kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan gumaman kita.

Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kesakitan kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan malam malamnya bersama kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan suara bisik kita.
Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan segala ucapan kita.

Mungkin mereka akan sedikit bosan dengan kebosanan mereka

Bual

Kadang sewaktu kita berfikir tentang jalan yang sangat baik, disitu pula banyaknya halangan dan rintangan.
Ketika kita berbicara tentang waktu yang tidak pernah mengerti, selalu tersandung dengan kilau kenyamanan.
Ketika kita mencoba mempercayai apa yang kita lihat, entah kenapa selalu ada kebohongan yang sangat besar...
Yang tidak pernah kita tau, tidak kita sadari, bahkan selalu lari ketika kita kejar untuk mencari arti.

Ketika sesuatu merubah dirinya menjadi sempurna, ketidak sempurnaan lainnya di pandang sebagai objek cacian.
Dan yang lain melihat hanya di belakang punggung nya, tidak mau melihat dan mempelajari yang ada di depan wajahnya.
Kadang semuanya hanya terpaku ke belakang..
Dan yang jadi juara nomor depan, tidak pernah terlihat, ketika dia menjadi juara yang jujur dan benar benar murni.

Kenapa semua hal yang tidak kita ketahui itu menjadi bayang bayang yang menjemu-kan.
Membuat semakin penasaran, memacu adrenalin untuk mengetahui...
Kita, mencoba, mencari, dengan terus bicara pada waktu.
Walau kadang, waktu tidak pernah mencoba mengerti arti kita.

Atau ketika kita mencari... Semakin besar dan dapat di percaya... Ke-bual-an tersebut